Sep 8, 2017

Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem

 

Keaneka ragaman hayati

Keragaman istilah biologi atau keanekaragaman hayati dapat memiliki banyak interpretasi, Hal ini paling sering digunakan untuk menggantikan istilah yang lebih jelas dan lama didirikan. Ahli biologi paling sering mendefinisikan keanekaragaman hayati sebagai "totalitas gen, spesies, dan ekosistem suatu daerah". Sebuah keuntungan dari definisi ini adalah bahwa tampaknya untuk menggambarkan keadaan paling dan menyajikan pandangan terpadu dari tiga tingkat tradisional di berbagai biologis yang telah diidentifikasi.

Setiap makhluk hidup memiliki ciri khas. Ciri khas tersebut ada yang sama dan ada yang berbeda dari makhluk hidup lain. Berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki, beberapa jenis makhluk hidup dapat dimasukkan satu kelompok. Perbedaan/variasi dan persamaan yang tampak di antara makhluk hidup dalam kelompok itulah yang jadikan dasar untuk membaginya menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil.

Variasi pada makhluk hidup terjadi karena pengaruh gen dan lingkungan. Berdasarkan hal itu, keanekaragaman hayati tampak dalam tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem.

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman hayati tingkat gen berasal dari adanya variasi susunan perangkat dasar gen pada setiap individu dalam satu spesies. Susunan perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Setiap individu yang ada dalam satu spesies mempunyai susunan perangkat dasar gen yang khas. Jadi, tidak ada dua individu yang mempunyai susunan perangkat dasar gen yang sama. Hal itulah menyebabkan adanya variasi pada individu- individu yang berada dalam satu spesies. Contoh yang paling mudah diamati adalah keanekaragaman pada warna bunga bugenvil.

Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Jadi, meskipun termasuk jenis atau spesies yang sama, masing-masing individu memiliki faktor genetik yang berbeda sehingga terbentuklah variasi dalam satu keturunan. Selain itu masing-masing individu ditentukan oleh faktor genetik, ciri yang terlihat (fenotipe) juga ditentukan oleh lingkungan atau adaptasi terhadap lingkungannya. Dalam hal tersebut Boleh dikatakan dalam satu keturunan yang memiliki faktor genetik (genotipe) yang sama. tetapi hidup di lingkungan yang berbeda akan memiliki fenotipe yang berbeda pula. Hal inilah yang memunculkan keanekaragaman tingkat gen.

Secara alami, keanekaragaman hayati tingkat gen dapat terjadi karena pengaruh adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan. keanekaragaman hayati terjadi karena peranan manusia, misalnya persilangan dan mutasi.

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (Spesies)
Keanekaragaman hayati tingkat jenis terlihat dari adanya variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi antara spesies yang satu dan spesies yang lain. Misalnya pada tanaman kenanga, sirsak, dan srikaya. Ketiganya merupakan tanaman yang berbeda tetapi masih termasuk satu keluarga yang sama (Annonaceae). Begitu juga ayam, itik, dan ani ketiganya juga termasuk satu familia Gulliformeae.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Berbagai individu yang berbeda spesies yang saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan lingkungannya, akan membentuk ekosistem yang mempunyai sistem kehidupan yang khas. Misalnya pada hutan bakau, hutan hujan tropis, sabana, dan daerah salju. Spesies yang berinteraksi dengan lingkungan atau faktor abiotik yang berbeda akan membentuk ekosistem yang berbeda pula. Faktor abiotik yang dimaksud meliputi iklim, air, tanah, udara, cahaya, kelembapan dan suhu. Kondisi abiotik yang berbeda akan menyebabkan spesies yang hidup dalam lingkungan tersebut beradaptasi dan menampakkan ciri-ciri yang khas sehingga menjadi khas pada ekosistem yang terbentuk.

Sebagai contoh, milasnya pada pohon kelapa marapu yang beradaptasi di lingkungan pantai dan menjadi tumbuhan (spesies) yang khas daerah pantai kemudian Pohon bakau yang mampu beradaptasi pada lingkungan payau atau rawa sehingga akan membentuk ekosistem hutan bakau dan menjadi tumbuhan yang khas di ekosistem tersebut

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write komentar